Episode 167

    Atikah mendatangi sebuah tempat yang dia perkirakan adalah dari Sultan. Saat sampai ditempat Atikah langsung membuka amplop berisi cincin, Atikah langsung menerima sebuah lamaran. Tak disangka lamaran itu adalah dari Pak Arya, diluar dari dugaan Atikah. saat itu juga Sultan datang dan melihat Atikah menerima lamaran dari Pak Arya. Sultan pergi dengan rasa sakit hati bersama Ibu Ema. Semua itu hanya kesalah pahaman, Sultan pergi tanpa mau mendengarkan penjelasan dari Atikah. Sultan naik taksi dan menunjukkan bahwa cincinnya memang tidak semahal cincin pemberian Pak Arya. Sultan membuang begitu saja cincin itu dengan rasa kecewa berat.

---

    Ibu Yulia tidak tahu apa - apa mengenai masalah itu. Pak Rizal menganggap masalah ini sebagai kesalah pahaman belaka. Pak RIzal menyuruh Ibu Yulia menghubungi Ibu Ema, sudah 2 kali Ibu Yulia menelepon Ibu Ema tapi ditutupnya. Ibu Ema merasa sudah dipermalukan oleh Ibu Yulia. Perjuangannya yang sudah menjual sebuah rumah, sia - sia. Pak Arya menjelaskan tentang kesalah pahamannya telah melamar Atikah. Pak Arya pikir Atikah mau menerima lamaran dari Pak Arya karena tahu itu lamaran dari Pak Arya, tetapi tidak seperti yang diharapkan. Atikah menerima lamarannya karena setahu Atikah itu adalah lamaran dari Sultan.

---

    Atikah jatuh sakit, tubuhnya panas tinggi. Ibu Yulia dan Pak Rizal sangat khawatir dengan Atikah. Pak Arya berjanji akan membantu Ibu Yulia untuk menjelaskan masalah tadi kepada Sultan. Pak Rizal bersama Atikah menuju kerumah Sultan, tapi ternyata Sultan tidak berada disana. Pak Arya memutuskan untuk mengejar Sultan. Pak Rizal dan Ibu Yulia mengikuti arah Pak Arya. Pak Arya mendapatkan mobil yang ditumpangi Sultan dan Ibu Ema kemudian mengejarnya. Pak Arya berhasil memotong jalan mobil yang Sultan tumpangi. Atikah menjelaskan masalahnya kepada Sultan di bantu dengan Pak Arya. Sultan akhirnya percaya kepada Atikah. Pak Arya memberikan cincin punya Sultan yang sebelumnya sudah dibuang.

---

    Pak Darmawan menagih janji Fahri untuk melaporkan diri ke polisi, bertanggung jawab atas kesalahannya. Fahri mau mengikuti keputusan ayahnya itu, tapi Ibu Ema berusaha agar Fahri tidak masuk ke penjara. Ibu Ema ingin membujuk Pak Darmawan agar tidak menyuruh Fahri melaporkan diri kepolisi. Fahri mendengar kabar tentang adanya pengiriman dokter ke Sulawesi dekat dengan sebuah konflik bom. Pengiriman hanya untuk satu dokter saja. Tapi karena tidak ada yang mengajukan diri, maka akan dilakukan pengundian. Fahri mendapatkan kesempatan lagi mengerjain Sultan. Ibu Yulia foto - foto bersama Atikah dan Sultan yang sudah saling berbaikan dan merencakan pernikahan mereka.


MD Entertainment