Atikah memutuskan ingin menemui Sultan di Sulawesi demi menunjukkan bahwa Sultan masih hidup. Pak Arya melarangnya karena sudah sepantasnya pengantin wanita menunggu pengantin pria di rumah. Pak Arya sendiri yang akan pergi ke Sulawesi untuk mengambil Sultan. Ibu Ema ingin membatalkan pernikahan Sultan tapi Atikah memaksa untuk melanjutkan pernikahannya. Ibu Yulia percaya kepada Atikah, walaupun semua undangan sudah di sebar. Pak Arya yang telah sampai di Sulawesi tidak menemukan Sultan, yang ada hanya HP Sultan.
---
Atikah melangsungkan siraman. Sebenarnya orang - orang dekat Atikah tidak yakin Sultan akan pulang karena sudah dinyatakan hilang oleh tim evakuasi di Sulawesi. Bagaimanpun Atikah tetap ingin melanjutkan pernikahannya karena Atikah mendengar sendiri janji Sultan bahwa akan kembali dan menikahi Atikah. Ibu Rahma dan Mbah Marni memutuskan untuk menemani Atikah siraman. Naira yang belum sadarkan diri di serahkan oleh suster.
---
Keluarga Fahri juga diberi undangan untuk mendatangi pesta penikahan Atikah. Untuk menghargai undangan itu keluarga Fahri akan datang, walaupun pengantin prianya tidak diketahui keberadaannya. Atikah berdoa bersama kedua orangtuanya agar Sultan diberi keselamatan dan bisa datang tepat waktu. Mendadak ada seseorang mengirimi bunga, dituliskan di atas bunga itu tulisan bela sungkawa atas meninggalnya Sultan. Atikah marah - marah kepada Fahri. Fahri pun pergi dari sana, Fahri lah yang mengirim bunga tersebut.
---
Atikah yakin Sultan akan datang dan Atikah bersedia menunggunya. Tiba - tiba Fahri datang dan memasuki kamar Atikah. Fahri menawarkan diri untuk menjadi pengantin pria, dia meyakinkan ke Atikah bahwa Sultan itu sudah mampus. Atikah mengusir Fahri dari kamarnya. Pak Arya telah kembali dari Sulawesinya. Pak Arya tidak membawa Sultan karena tidak menemukannya. Pak Arya hanya bisa menemukan handphone Sultan.
MD Entertainment
MD Entertainment
0 comments:
Posting Komentar