Pak Rizal jadi kacau pikirannya. Pak Rizal marah besar dengan Ibu Yulia. Setelah sekiam lama yaitu 20 tahun Ibu Yulia tidak memberitahu kebenaran itu. Ibu Yulia sebenarnya tidak bermaksud melakukan hal itu. Ibu Yulia berusaha meminta maaf kepada Pak Rizal. Ibu Yulia terpaksa pergi dari rumah. Malam harinya Atikah kepikiran dengan Ibu Yulia. Pagi-pagi benar Atikah mencari Ibu Yulia tanpa memberitahu Sultan dan Ibu Ema. Sultan dan Ibu Ema kehilangan Atikah dan kemudian mencarinya. Untung saja Atikah ditemukan, namun Atikah langsung pingsan di tempat. Pagi itu Atikah kemudian dibawa kerumah sakit dan Pak Rizal pergi ke kantor dengan muka kusut. Pak Rizal berangkat ke kantor tanpa sarapan.
Di rumah Pak Rizal Mbah Marni sedikit tidak setuju dengan keputusan Naira yang terlalu kejam dengan ibunya sendiri. Seharusnya Naira memiliki rasa belas kasihan karena Ibu Yulia lah yang telah membesarkan Naira dari kecil hingga dewasa. Tapi Naira beralasan bahwa dirinya hanya menyampaikan kebenaran. Di rumah sakit Atikah dinyatakan hamil oleh dokternya. Tapi kehamilan Atikah sangat beresiko karena menyangkut nyawa anak dan Atikah sendiri. Jika akan menyelamatkan anak Atikah, Atikah beresiko melawan kematian, tapi jika akan menyelamatkan nyawa Atikah, Atikah harus melakukan pengguguran janin.
---
Di rumah Diandra terjadi keributan lagi. Ibu Riki hampir saja terjatuh karena terpeleset dengan air. Ibu Riki mengira Diandra akan mencelakainya seperti apa yang dilakukan Ibu Yulia. Di rumah Pak Rizal, Naira membujuk Ibu Rahma untuk mengantarkan bekal kepada Pak Rizal. Sebenarnya Ibu Rahma merasa malu. Tapi Naira sendiri terus memaksa karena Naira merasa sepertinya Pak Rizal masih marah dengan dirinya, karena Naira yang membuat permasalahan itu.
---
Pilihan untuk menindak lanjuti tentang masalah kehamilan Atikah diserahkan kepada Sultan dan Atikah sendiri. Sultan secara hati-hati memberi tahu kalau Atikah sedang hamil. Betapa senangnya Atikah mendengar kabar itu. Sultan juga memberitahu tentang masalah dari kehamilan Atikah. Atikah langsung mengambil keputusan yaitu akan tetap mempertahankan bayinya. Sultan sedikit takut dengan pilihan Atikah, Sultan juga dihanyuti rasa bersalah, karena kehamilan Atikah tidak diketahuinya sejak awal. Di rumah Pak Rizal, Naira membawa Ibu Rahma menuju ke rumah sakit untuk menyerahkan bekal kepada Pak Rizal, Naira pergi tanpa memberitahu Mbah Marni.
MD Entertainment
MD Entertainment
0 comments:
Posting Komentar