Di ruangan mayat, Pak Bayu mengecek apakah mayat yang diperkirakan Ibu Yulia itu benar atau tidak. Pak Rizal saat itu juga melihat Pak Bayu di ruang mayat. Menyusul Atikah, Sultan, Naira, dan Fahri turut ikut masuk diruangan mayat. Pak Bayu menceritakan sifat Ibu Yulia kepada semuanya yang saat itu berada diruang mayat. Dia menceritakan masa lalunya dengan Ibu Yulia, apakah yang dikatakan oleh Pak Bayu itu benar atau tidak?
---
Pak Bayu datang kerumah Ibu Rahma memberikan saran kepada Ibu Rahma meminta harta warisan dari Pak Rizal untuk anak sirinya Atikah. Ibu Rahma sebenarnya tidak mau dengan tawaran itu, tapi Pak Bayu terus membujuknya. Fahri datang kerumah Naira, dia masuk ke kamar Ibu Yulia dan mengambil sehelai rambut Ibu Yulia. Sepertinya Fahri merencanakan sesuatu karena selanjutnya Fahri ingin mengambil rambut Atikah juga.
---
Untuk melanjutkan rencanya Fahri ke rumah Atikah. Saat Ibu Rahma belum idur dan sedang keluar rumah, Fahri menyelinap masuk keruang tidur Atika dan mengambil 1 helai rambut Atikah. Setelah keluar ternyata Fahri sadar bahwa rambut yang dia ambil itu salah. Sehelai rambut itu berwarna putih, Fahri yakin itu bukan rambut Atikah. Mungkin rambut putih itu milik Mbah Marni.
---
Atikah menceritakan kejadian yang dialami Ibu Rahma dan Pak Rizal kepada Sultan. Atikah mencari tau sebenarnya apa maksud dari semua itu. Pak Rizal mencari Ibu Yulia di Villa bersama Naira, tetapi Ibu Yulia tidak sedang berada di Villa. Pak RIzal mulai menyerah menghadapi kemauan Ibu Yulia yang tidak jelas itu. Mbah Marni memberitahu Atikah bahwa Atikah itu sebenarnya bukan anak kandung dari Mbah Marni. Tetapi Atikah menganggap Mbah Marni itu pikun sehingga dirinya lupa dengan Atikah. Pak Bayu melihat pembicaraan antara nenek dan cucunya, Pak Bayu menginginkan agar Mbah Marni benar-benar pikun.
MD Entertainment
MD Entertainment
0 comments:
Posting Komentar