Episode 154

    Naira melihat dari pemberitaan di televisi bahwa Pak Bayu diselamatkan dengan luka yang sangat parah. Naira mengajak Fahri melihat keadaan Bayu. Sayangnya di rumah sakit tempat Pak Bayu di rawat, Pak Rizal dan Ibu Yulia sedang berada disana. Fahri dan Naira menunggu untuk mendapatkan ide karena jika Pak Bayu sadar akan membawa masalah pada Naira. Ibu Yulia dengan sabar ingin menunggu Pak Bayu sampai sabar untuk menepati janjinya mengatakan sebuah kebenaran. Di Wagir Kidul keadaanya sedang hujan deras, banyak pohon - pohon bertumbangan. Sialnya Atikah yang sedang menunggu kedatangan Sultan, kejatuhan pohon tumbang. Demi kesetiaan seorang Atikah kepada Sultan, Atikah rela menunggu Sultan walau sedang hujan deras.

---

    Saat Atikah berteriak minta tolong membuat orang - orang disekitarnya merasa seperti mendengar Atikah, walaupun Sultan dan Ibu Yulia berada di tempat yang jauh dari Atikah. Keterikatan batin antara Atikah dan Ibu Yulia menandakan ada ikatan khusus antara Atikah dan Ibu Yulia. Semua orang mendadak merasa khawatir dengan keadaan Atikah. Sultan ambil keputusan untuk datang ke Wagir Kidul secepatnya. Pak Arya yang sudah pulang dari meeting kedapatan melihat Atikah sedang pingsan. Lantas Pak Arya membawa Atikah menuju ke puskesmas terdekat. Cuaca di Wagir Kidul sedang hujan deras dan banyak pohon  tumbang. Sultan yang sudah sampai di Wagir Kidul harus jalan kaki karena jalan mobil tertutup pohon tumbang. Sultan menelepon Atikah mencari tahu keadaan Atikah. Diandra pulang dan membawakan kabar buat Riki kalau dirinya sedang hamil.

---

    Sultan disuruh untuk segera pergi ke puskesmas oleh Pak Arya. Pak Arya mengabarkan bahwa Atikah dalam keadaan yg buruk, Atikah mengalami pendarahan yang hebat sampai dia kehilangan banyak darah. Sultan datang dan menangani pendarahan Atikah yang susah ditutup. Atikah kehilangan banyak darah, Sultan dan Pak Arya harus mencari pendonor darah AB. Kedapatan golongan darah Pak Arya cocok, tapi masih butuh pendonor lagi dan sultan pergi mencari pendonor darah AB. Ibu Yulia mencari tahu lagi tentang keadaan Atikah dan Pak Arya menyampaikan apa adanya. Ibu Yulia semakin yakin bahwa Atikah anak Ibu Yulia ketika tahu golongan darah Atikah adalah AB, sama seperti golongan darah Ibu Yulia dan Pak Rizal. Sultan mendapatkan pendonor darah untuk Atikah. Ibu Ema menelpon Sultan karena Sultan yang belum pulang, dan SUltan memberitahu keadaannya sekarang.

---

    Sultan berdoa untuk kesembuhan Atikah begitu juga Pak Rizal dan Ibu Yulia juga berdoa untuk kesembuhan Atikah. Fahri dan Naira masih menunggu untuk mendapatkan sebuah ide. Saat Atikah sadar Pak Arya menyatakan cinta kepada Atikah, karena Atikah mirip dengan istrinya sebelumnya yang ia sayangi. Istri Pak Arya meninggal dalam kecelakaan yang tidak sempat ditolong. Saat Pak Arya menyatakan cinta, Sultan baru saja mau masuk menuju ruangnya Atikah. Sultan hanya diam dan melihat dari jauh saat Pak Arya menyatakan cintanya. Atikah kecewa karena Sultan tidak datang ke Wagir Kidul. Pak Arya meyakinkan Atikah bahwa Sultan datang dan dialah yang telah menyembuhkan luka Atikah. Atikah tidak percaya kepada Pak Arya. Pak Arya mencoba membuktikan bahwasannya Sultan datang.


MD Entertainment