Ibu Yulia dirumah Pak Bayu. Pak Bayu tidak akan menyerah membuat Ibu Yulia tidak bahagia. Mbah Marni sudah tidak tahan lagi ingin segera bisa melihat. Ibu Yulia datang kerumah Atikah. Ibu Rahma mengusir Ibu Yulia, kemudian mengunci Atikah di kamar. Saat itu juga hujan sedang turun, dan Atikah ingat kalau Ibu Yulia tidak sedang membawa mobil. Mbah Marni lagi-lagi berkata bahwa cucunya sudah meninggal, Atikah menganggap biasa saja ucapan Mbah Marni.
---
Atikah menyusul Ibu Yulia yang sedang kehujanan diluar. Atikah membawakan payung dengan sebuah 'daun pisang'. Caroline belum menemukan pendonor sum-sum tulang belakang yang pas, bahkan ibunya sendiri. Ayahnya Caroline tidak bisa dihubungi. Ibu Rahma melihat kamar Atikah, dan langsung panik ketika Atikah tidak ada di kamarnya. Ibu Yulia meminta bantuan ke Sultan untuk membantu mencarinya. Ibu Yulia dan Atikah makan dipinggir jalan saat hujan sudah reda dan rasa lapar mereka. Sultan menemukan mereka berdua. Sultan membawa Atikah pulang.
---
Fahri membuka lagi hasil tes DNA. Atikah pulang kerumah bersama Ibu Rahma dan Sultan. Naira mencurahkan isi hatinya kepada Fahri tentang orang tuanya yang sedang bertengkar. Karena udara dingin Fahri meminjamkan jasnya kepada Naira yang sedang tidak enak badan dan ingin segera pulang. Fahri baru menyadari kertas hasil tes DNA berada dijasnya dan sedang dibawa oleh Naira. Fahri datang kerumah Naira dan berusaha mengambilnya tapi dia dipergoki dan akhirnya gagal mengambil jasnya.
---
Ibu Rahma ingin memberi hadiah buat Atikah lagi. Ibu Yulia menelepon Atikah, mengejaknya ketemuan. Ibu Yulia tidak tau kalau yang mengangkat telepon ialah Ibu Rahma. Naira mengembalikan jas Fahri. Fahri lega ketika Naira memberitahunya tentang kertasnya yang telah rusak karena tercuci. Tapi sebenarnya Naira sudah baca kertas itu. Naira akan mencari kebenaran tentang ker, tes DNA itu, apakah palsu atau asli.
0 comments:
Posting Komentar